Eddy Santana: Buruknya Penanganan Jadi Sebab Tingginya Kecelakaan di Perlintasan KA Sebidang

Foto Ir.H. Eddy Santana mengatakan, Tingginya tingkat kecelakaan di perlintasan Kereta Api sebidang terlihat dari banyaknya korban yang jatuh dan meninggal, hal inilah yang menjadi perhatian dan keprihatinan yang mendalam dari Ir. H. Eddy Santana Putra.

MAJALAHTRASS.COM, JAKARTA : ~ Tingginya tingkat kecelakaan di perlintasan Kereta Api sebidang terlihat dari banyaknya korban yang jatuh dan meninggal, hal inilah yang menjadi perhatian dan keprihatinan yang mendalam dari Ir. H. Eddy Santana Putra.

Read More

Eddy Santana Putra yang juga Anggota Komisi V DPR RI mengaku prihatin dengan banyaknya jumlah korban kecelakaan perlintasan sebidang Kereta api tersebut.

Membedah sebab akibat pada rentetan peristiwa naas yang seperti itu, Eddy lebih menyoroti dan menitikberatkan pada kebijakan, komunikasi dan kordinasi antara lembaga terkait.

Eddy Santana Putra menilai bahwa buruknya koordinasi antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI dengan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI dalam mencegah terjadinya banyak kecelakaan di perlintasan sebidang.
Eddy meminta keduanya segera melakukan koordinasi pembuatan program untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Ini menurut saya, harus ada pembicaraan yang serius, mendalam dan lebih rinci bagaimana kita menyelesaikan permasalahan ini. Karena inii sudah membahayakan”, gagasnya

Lebih jauh Eddy menjgungkapkan, dalam 3.5 tahun ( Tiga setengah tahun) diketahui ada hampir 1000 kali kejadian yang menelan korban jiwa. Sesuatu yang luar biasa.

” Luar biasa.. Luar Biasa jelek menangani sesuatu.” Ucapnya.

Karenanya Eddy mendesqk lembaga terkait untuk segera duduk bersama merumuskan dan mengamb langkah strategis menanggulangi maslah ini

” Harus ada koordinasi langsung Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR RI,” jelas Eddy.

Menurut data terbaru jumlah korban kecelakaan akibat tidak segera diselesaikannya masalah perlintasan sebidang ini adalah ; Meninggal 317 orang, luka berat 250 orang.

“Luka berat in yang i kita tidak tahu. Apakah setengah hidup, atau cacat. Kecelakaam yang membuat hidupnya sangat susah. . Sebab mana kita semua sebagai pemangku kepentingan tidak memperhatikan dengan baik, tidak menjaga dengan baik dan parahnya tidak idak memberikan solusi yang baik di perlintasan sebidang in” ujar Eddy.

Berdasarkan laporan PT KAI, jumlah perlintasan sebidang mencapai 4.292 titik di sepanjang jalur kereta api yang mencapai 6.000 km. Dari total 4.292 perlintasan sebidang, yang dijaga hanya 1.499 titik, yang tidak dijaga mencapai 1.576 titik, dan perlintasan liar mencapai 1.037 titik.

Banyaknya kecelakaan yang terjadi adalah akibat dari banyaknya perlintasan sebidang yang tidak dijaga. Karenanya Eddy mendesak pihak terkait untuk segera melakukan tindakan prioritas.

“Tidak usah kita (bicara) membangun flyover atau underpass. Jaga dan pastikan aman perlintasan terbuka sebidang, itu aja sudah lumayan. Kalau belum bisa pintu permanen, bambu aja yang penting tidak ada kecelakaan tapi dijaga. Nah ini tugas siapa?” tegas legislator dapil Sumatera Selatan I ini.

Bamyak metoda dan sumber dana guna program penanganan perlintasan KA sebidang ini.
Eddy mencontohkan yakni dengan pemanfaatan corporate social responsibility (CSR) dari PT KAI dan kerja sama dengan lembaga terkait lainnya.

“Harapan saya dengan adanya pertemuan antara lembaga terkait, nantinya akan lahir program kerja bersama dan kebijakan-kebijakan lain yang mengedepankan keselamatan dan ketertiban serta mensejahterakan,” ujar Eddy menutup keterangannya. **(Redaksi/MDT)

Related posts